KIAT HIDUP DI JEPANG
* Bangsa Jepang sangat mementingkan keharmonisan hubungan antarmanusia.
Untuk itu kita berusaha menghindari cara penolakan yang tegas karena
dapat mempengaruhi hubungan baik selama ini.
Misalnya, ketika ditawari makanan yang tidak kita sukai, maka
pertama-tama kita harus memperlihatkan penghargaan atas tawaran tersebut
dengan mengucapkan Arigatô gozaimasu yang artinya "terima kasih", lalu
setelah itu barulah kata penolakan yang sifatnya mengelak; Chotto...,
artinya "nggg....". Kata chotto ini berguna sekali karena bisa dipakai
untuk memanggil orang, dan juga bisa dipakai untuk menolak. Ungkapan
yang tidak langsung ini sering dipakai dalam dunia bisnis.
Ungkapan-ungkapan halus seringkali digunakan dalam dunia bisnis. Sebuah
ungkapan yang sering dipakai untuk menolak suatu kesepakatan bisnis
dengan klien adalah Kentô shitemimasu. Meskipun Kentô shitemimasu pada
dasarnya berarti "Saya akan pertimbangkan," ungkapan ini bernuansa
"Tolong jangan berharap jawaban positif."
* Banyak wisatawan asing yang terkejut ketika mengetahui bahwa jadwal
kereta di Jepang semuanya dioperasikan tepat waktu. Memang kebanyakan
orang Jepang lebih suka segala sesuatunya berjalan sesuai jadwal yang
ditentukan. Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh produsen
jam terkemuka, dalam pertanyaan "berapa menit keterlambatan kereta yang
membuat Anda uring-uringan?", sekitar 50% responden menjawab "maksimal
lima menit".
Ketika ada janji untuk bertemu, etikanya adalah tiba lima menit sebelum
waktu perjanjian. Tak jarang orang yang tiba tepat waktu pun, malah
menjadi orang terakhir yang tiba di tempat perjanjian. Apalagi dalam
urusan pekerjaan, kita dapat kehilangan kepercayaan apabila kita datang
terlambat. Oleh karena itu, apabila ada kemungkinan terlambat, etikanya
adalah segera memberitahukan sebelumnya melalui telepon. Ingatlah,
kebanyakan orang Jepang akan menjadi uring-uringan apabila ada
keterlambatan, meski hanya lima menit saja.
* Jam kerja di kebanyakan perusahaan Jepang adalah dari pukul 9 pagi
hingga pukul 5 sore. Walaupun akhir-akhir ini sistem "waktu fleksibel"
mulai meluas, di mana para karyawan dapat mengatur sendiri jam kerjanya
dalam batasan tertentu. Sistem fleksibel ini menjadi populer karena
dapat menghindari kepadatan lalu lintas dalam jam kerja biasa, selain
karyawan juga bisa bekerja sesuai gaya hidupnya.
Tetapi banyak juga orang yang merasa risi untuk pulang setelah
menyelesaikan pekerjaannya, karena melihat atasan dan rekan kerjanya
masih bekerja lembur. Nah dalam situasi seperti ini, jangan lupa untuk
menenggang rasa kepada mereka yang masih bekerja, dengan mengucapkan
O-saki ni shitsurei shimasu sebelum pulang. Artinya "Maaf saya permisi
dulu".
To be continued.....
0 comments:
Post a Comment